MATERI B. INDONESIA
Kelas X
Semester
I
* Rumus
membaca cepat: Jumlah kata yang di baca x 60 = Jumlah kata per menit
Waktu tempuh baca ( detik )
* Macam-macam paragraph :
1.
Paragraf narasi
adalah paragraph yang mengisahkan sesuatu/tokoh yang biasanya terdapat dalam
karangan jenis prosa, yaitu cerpen dan novel. Ciri-ciri paragraph narasi :
- Perbuatan
- Pelaku
- Tempat
- Waktu
2.
Paragraf ekposisi
adalah paragraph yang menjelaskan/ memaparkan/ menguraikan Ciri-ciri paragrap
eksposisi:
- Berisi informasi/penjelas
- Menggunakan contoh fakta, gambar, peta dan angka-angka
- Akhir
karangan berupa penegasan
3.
Paragraf deskripsi
adalah paragraph yang menggambarkan
4.
Paragraf persuasi
adalah paragraph yang birisi pendapat yang disertai fakta dengan tujuan
mengajak pembaca untuk berbuat sesuatu.
5.
Paragraf argumentasi
adalah pargraf yang berisi pendapat dan berusaha untuk meyakini pembaca.
* Unsur-unsur dalam
puisi dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Unsur lahir yang terdiri dari:
- Pemadatan bahasa
-
Pemilihan kata
-
Citraan
-
Irama
-
Gaya bahasa
-
Topografi
2.
Unsur batin yang terdiri dari:
- tema
- nada dan suasana
- perasaan dalam
puisi
- amanat puisi
* Puisi terbagi
menjadi 2 yaitu:
1. Puisi lama adalah puisi yang belum di pengaruhi puisi
barat, seperti:
a.
Pantun adalah puisi lama yang terdiri atas empat baris dalam datu baitnya.Baris
pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi puisi. Rima puisi
a-b-a-b
b. Seloka adalah pantun yang kalimat ke-2 dan ke-4 bait
pertama diulang kembali pengucapannya
menjadi kalimat ke-1 dan ke-3. Rimanya a-b-a-b
c.
Gurindam disebut dengan sajak dua seuntai, maksudnya tiap-tiap bait gurindam terdiri atas dua baris kalimat. Rimanya a-a
d. Syair adalah puisi lama yang terdiri atas 4 baris dalam
satu bait. Rimanya a-a-a-a-
e.
Mantra adalah karya sastra lama yang berisi pujian-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau yang dikeramatkan.
f.
Talibun adalah pantun yang jumlah baris dalan setiap baitnya lebih dari
empat baris.
2.
Puisi baru adalah
puisi yang tidak terikat aturan-aturan puisi lama, seperti rima dan bait.
Pembagian puisi baru berdasarkan kandungan isinya yaitu:
a.
Ode adalah puisi yang isinya mengandung pujian kepada seseorang.
b. Himne
adalah puisi pujian-pujian kepada tuhan.
c.
Elegi adalah sajak duka nestapa.
d. Epigram
adalah puisi yang berisi tentang ajaran-ajaran moral.
e.
Satire adalah puisi yang isinya mengecam.
f.
Romance adalah puisi yang berisi tentang cinta kisah.
g. Balada adalah
puisi yang berisi cerita yang mungkin terjadi atau hanya khayalan penyiar belaka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam puisi baru
1.
Bait adalah kesatuan larik dalam sajak yang melukiskan ide. Berdasarkan
jumlah baris dalam bait, puisi baru terbagi menjadi:
a. Distikon adalah sajak yang terdiri atas dua baris kalimat
setiap baitnya. Rimanya a-a
b. Tarzina yaitu sajak tiga seuntai yang setiap bait terdiri
atas tiga kalimat. Rimanya a-a-a, a-a-c, dan a-b-b.
c. Kuatrin yaitu sajak empat seuntai yang setiap bait
terdiri atas empat buah kalimat. Rimanya ab/ab, aa/aa, ab/ab, atau aa/bb.
d. Kuint
yaitu puisi yang terdiri atas lima
baris kalimat setiap baitnya. Rimanya a-a-a-a-a.
e. Sektet yaitu sajak enam seuntai. Rimanya bebas.
f. Septina yaitu sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya
terdiri atas tujuh buah kalimat. Rimanya tidak berurutan.
g. Stanza yaitu sajak delapan seuntai yang setiap baitnya
terdiri atas delapan buah kalimat. Rimanya tidak berurutan.
2.
Rima yang sering dipakai dalam puisi baru
a. Aliterasi adalah persamaan bunyi konsonan dari
kata-kata yang berurutan
b. Asonansi adalah
persamaan bunyi vocal dalam deretan kata.
c. Rima akhir
adalah persamaan bunyi yang terdapat pada akhir baris.
3.
Irama
* Unsur-unsur
yang membangun dalam cerita ada dua di antaranya:
1.
Unsur intrinsic adalah unsur yang membangun cerita dari dalam, yaitu sebagai
berikut:
a. Tema dan
Amanat
Tema
yaitu gagasan, ide yang mendasari suatu cerita. Sedangkan amanat adalah
ajaran moral yang ingin disampaikan oleh pengarang.
b. Tokoh dan
Penokohan
Tokoh
adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa.
Berdasarkan
fungsi tokoh dalam cerita dibedakan menjadi:
- Tokoh sentral, yaitu tokoh yang memegang peran
pimpinan diantaranya tokoh protagonis
dan tokoh antagonis.
- Tokoh bawahan, yaitu tokoh yang tidak sentral
kedudukannya dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk
mendukung tokoh utama.
Penokohan adalah penyajian watak dan
penciptaan citra tokoh. Ada
2 metode penyajian watak tokoh, yaitu:
- Metode analisis/langsung yaitu pengarang memaparkan watak tokoh dan memberi
komentar tentang watak tersebut.
- Metode tidak
langsung/metode dramatic, yaitu watak tokoh didapatkan dengan menyimpulkan dari
pikiran, cakapan dan lakuan tokoh yang disajikan oleh pengarang.
c. Alur adalah
rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Alur terbagi menjadi 3 yaitu :
- Alur maju yaitu
alur yang menceritakan dari awal sampai akhir
- Alur
mundur yaitu alur yang menceritakan tentang masa lalu
- Alur gabungan yaitu gabungan antara alur maju dan alur mundur.
d. Latar/setting
yaitu tempat kejadian sesuai dengan waktu, suasana, dan tempat. Latar dibedakan
menjadi dua yaitu:
- Latar social
mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok social, adapt kebiasaan,
cara hidup, bahasa, dll.
- Latar fisik
mencakup bangunan dan daerah
2.
Unsur ekstrinsik
yaitu unsur yang membangun cerita dari luar, di antaranya:
a.
Biografi pengarang.
b. Kebudayaan: Kebiasaan seseorang atau negara.
c. Polotik: Keinginan
sendiri tidak memikirkan keinginan orang lain
d.
Agama
e.
Sosial: Bermasyarakat
*Macam-macam imbuhan
dalam bahasa Indonesia,
yaitu:
1.
Prefiks atau awalan,
bentuk awalan dalam konsonan kata bahasa Indonesia yaitu:
a.
Prefiks ber-
Contoh: bekerja
b.
Prefiks meN-
Contoh: mendidik
c.
Prefiks di-
Contoh: dibaca
d.
Prefiks per-
Contoh: perebut
e.
Prefiks pe-
Contoh: pembaca
f.
Prefiks ke-
Contoh: kehendak
g.
Prefiks ter-
Contoh: terikat
h.
Prefiks se-
Contoh: sebiji
2.
Sufiks atau akhiran,
macam akhiran di antaranya:
a.
Sufiks-kan
Contoh: menerbangkan
b.
Sufiks-i
Contoh: menghormati
c.
Sufiks-an
Contoh: timbangan
d.
Sufiks-nya
Contoh: obatnya
3.
Infiks atau sisipan,
macam- macam infiks yaitu –er, -el, -em. Contoh: gelegar, gemetar, gerigi.
4.
Konfiks adalah
imbuhan tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah. Macam-macam konfiks
yaitu:
a.
Konfiks per-an
Contoh: percetakan
b.
Konfiks ke-an
Contoh: kenaikan
c.
Konfiks ber-an
Contoh: berdatangan
5. Afiks
adalah penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada sebuh kata dasar dengan tetap
mempertahankan identitasnya baik fungsinya maupaun maknanya. Bentuk-bentuk afiks diantaranya:
a. Gabungan me-kan, di-kan, memper-kan, diper-kan
Contoh: meniggikan, diperbantukan,
mempertahannkan
b. Gabungan me-i, di-i, memper-i, dan diper-i
Contoh: memperbaiki, dipelajari
c. Gabungan ber-kan
Contoh: berhiaskan, berdasarkan
*
Mengindentifikasikan Tuturan Langsung dan Tidak Langsung
1. Tuturan langsung adalah pernyataan yang secara lansung
disampaikan narasumber.Tuturan langsung tandai dengan
tanda petik ( ’’-’’ ).
2. Tuturan tidak langsung adalah pernyataan yang
disampaikan secara tidak langsung oleh
narasumber.
* Membahas puisi
yang berkenaan dengan Citraan, Perasaan, Pikiran, dan Imajinasi
1. Citraan
digunakan oleh penyair untuk menghidupkan suasana dalam puisi. Jenis-jenis citraa yaitu:
a. Citra Penglihatan
b. Citra Pendengaran
c. Citra Peciuman dan Pengecap
d. Citra Perabaan
2. Perasaan yang
menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing,
tersinggung, sombong, dll.
3. Pikiran dan
imajinasi
Pikiran dapt
berupa kritikan, kekaguman, kegelisahan, dll. Sedangkan kemampuan berimajinasi
berupa penggambaran sesuatu yang tidak terserap oleh pengindraan atau yang
tidak pernah dialami dalam kenyataan.
*
Mengidentifikasikan tentang wawancara
a. Wawancara merupakan kegiatan bertanya jawab denagn
sesorang yang diperlukan untuk diminta keterangan atau pendapatnya mengenai suatu
hal. Ada 2 jenis wawancara yaitu:
1. Wawancara bebas
dilakukan apabila pewawancara tidak menyiapkan sejumlah pertanyaan dan pembicara bergantung
pada suasana wawancara.
2. Wawancara
terpimpin apabila pihak pewawancara menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan
diajukan kepada narasumber.
Ada beberapa hal yang pelu diperhatikan oleh pewawancara,
yaitu:
1. posisi duduk harus
sopan
2. membuka wawancara
dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.
3. suara harus dapat
ditangkap jelas oleh telinga narasumber.
4. jangan menanyakan
hal-hal yang menyinggung perasaan narasumber.
5. penyelaan hanya
dilakukan setelah narasumber berhenti berbicara.
6. menutup wawancara
dengan salam penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar