Kamis, 16 April 2015

Pendapatan Nasional




                                             PENDAPATAN NASIONAL
                                                        BAB 1
                                                  PENDAHULUAN
                                                                                                            
            Perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dinilai dengan berbagai ukuran, diantaranya melalui jumlah pendapatan nasional. Pendapatan nasional mampu memberikan gambaran tentang perkembangan ekonomi suatu Negara. Pendapatan nasional dapat juga menjelaskan struktur perekonomian Negara suatu Negara. Angka pendapatan nasional dapat memberikan ukuran turunan (derived measured) seperti pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi riil.
          Pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sri William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapatan tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilimu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut  mereka,  alat utama sebagai pengukur kegiatan peekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan setiap tahun oleh negara yang bersangkutan, diukur menurut harga pasar suatu Negara.





                                                                                      


BAB II
PEMBAHASAN


A.   PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
    Secara umum pendapatan nasional dapat diartikan sebagai total pendapatan factor produksi, atau total pendapatan yang di terima oleh factor-faktor produksi yakni, tenaga kerja, modal, dan tanah. Jadi pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa dari semua sector ekonomi yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam masa satu tahun atau balas jasa yang diterima oleh golongan masyarakat yang turut serta dalam produksi barang dan jasa tersebut. Dengan pengertian ini maka pendapatan nasional diidentikkan dengan produksi nasional.


B.   KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
     Untuk lebih memahami apa itu pendapatan nasional, kita akan mengetahui beberapa  konsep pendapata nasional diantaranya:
1.     Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)
          Product Domestik Bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karena jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
          Disebut domestic karena dalam batas wilayah suatu Negara berada pula orang asing dan perusahaan-perusahaan asing. Disebut gross karena, nilai tersebut belum dikurangi penyusutan dan disebut produk karena yang dihitung adalah produksi barang dan jasa.
          Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk)  dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi.
2.     Produk Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP)
          Produk nasional bruto adalah  penjumlahan dari semua barang-barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh suatu Negara, baik dalam negeri maupun luar negeri. Jadi GNP, hanya dihitung dari total output warga negaranya. Konsep GNP itu sendiri merupakan indicator yang paling umum digunakan untuk mengukur besar-kecilnya aktivitas perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian, GNP sering dipakai sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk atau Negara.
          Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
          Berdasarkan metode pengeluaranpendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
          Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan  oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan  negara lain yang digunakan di negara tersebut.
3.     Produk Nasional Neto atau Nett National Product (NNP)
          Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
          NNP = GNP – Penyusutan
4.     Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI)
Pendapatan nasional neto adalah jumlah penerimaan anggota masyarakat karena memiliki    factor produksi dan turut serta dalam proses produksi. Penerimaan ini antara   lain berupa sewa atas tanah, bunga atas sejumlah modal, upah atau gaji tenaga kerja dan        laba untuk pemilik keahlian (wiraswasta). Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP        dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang           bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
            NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5.     Personal Income atau Pendapatan Perorangan (PI)
          Personal income (pendapatan perorangan) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, baik karena mereka ikut serta dalam proses produksi maupun tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Termasuk pula pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah seperti uang pensuin dan tunjangan veteran atau bunga.
                    Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi        dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada         pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam       perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan),   dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap           perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
          PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran                       jaminan social + Pajak perseorangan )
6.     Disposable Income (DI)
                              Disposable income (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa dan selebihnya menjadi tabungan. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung       (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya           harus langsung ditanggung oleh wajib pajak contohnya pajak pendapatan.
          DI = PI – Pajak langsung
7.     Pendapatan per Kapita
          Pendapatan nasional per kapita dapat pula disebut dengan pendapatan per kepala. Pendapatan per kapita adalah suatu ukuran tingkat kemakmuran suatu Negara yang diperoleh dengan membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk secara keseluruhan.

C.   Metode Penghitungan Pendapatan Nasional  
      Pendapatan nasional sebagai tolak ukur ekonomi suatu Negara dapat dihitung melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan.
1.   Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
                          Metode pendapatan merupakan Pendekatan pendapatan, dengan cara    menjumlahkan  seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
            Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu. komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan yaitu berikut :
1. Alam dengan sewa (rent/ r ) sebagai balas jasa
2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (wage/ w ) sebagai balas jasa
3. Modal dengan bunga (Interest/ i ) sebagai balas jasa
4. Skill Kewirausahaan  (Entrepreneurship) dengan laba (profit/ p )

Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut:

Y = r + w + i + p

          Keterangan:
          Y: pendapatan nasional
          r: rent (sewa)
          w: upah/gaji (wage)
i: bunga modal (interest)
p: keuntungan (profit)
          Misalnya, pendapatan seorang dokter akan diperhitungkan dalam penghitungan pendapatan nasional. Demikian pula bagi pemilik modal yang menerima bunga modal, pendapatan petani dari hasil penennya, gaji atau upah tenaga kerja dan pendapatan dari sewa.
2.  Pendekatan Produksi (Production Approach)
          Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
          Hasil dari penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendekatan produksi biasanya disebut dengan Gross Domestic Product (GDP). Dalam penghitungan pendapatan nasional dengan menggunakan metode produksi, nilai tambah yang dihitung dalam pendapatan nasional sama dengan nilai jual (nilai produksi) dikurangi dengan nilai bahan mentah.
          Dengan demikian, pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
Y= [ (Q1P1) + (Q2P2) + (Q3P3) + … + (QnPn) ] – [ (Q1C1 + Q2C2 + Q3C3 + … +   QnCn ]
Keterangan:
Y                  : pendapatan nasional
Q1 – Qn        : jenis barang ke-1 sampai barang ke-n
P1 – Pn         : harga barang ke-1 sampai barang ke-n
C1 – Cn         : nilai input antara untuk barang ke-1 sampai barang ke-n
                    Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.
a.   Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
b.  Pertambangan dan penggalian
c.   Industri pengolahan
d.  Listrik, gas, dan air minum
e.  Bangunan
f.   Perdagangan, hotel, dan restoran
g.   Pengangkutan dan komunkasi
h.  Bank dan lembaga keuangan lainnya
i.    Sewa rumah
j.    Pemerintahan dan pertahanan
k.   Jasa-jasa
                    Dalam penghitungan pendapatan nasional melalui pendekatan produksi perlu dihindari perhitungan ganda. Untuk menghindari hal tersebut maka yang dihitung sebagai bagian dari pendapatan nasional hanya nilai tambah atau value added  barang – barang yang di produksi. Nilai tambah adalah selisih antara harga produksi dengan harga bahan mentah dan bahan penolong.
3.  Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
            Penghitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran dihitung berdasarkan pengeluaran atau belanja seluruh lapisan masyarakat. Menurut cara ini pengeluaran dibagi-bagi dalam berbagai hal, yaitu sebagai berikut:
a.   Pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran untuk barang-barang yang tahan lama (durable goods) dan yang tidak tahan lama. Semua itu disebut personal consumption expenditure.
b.   Government purchases of goods and services, yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah baik di pusat maupun di daerah.
c.   Gross private domestic investment atau investment domestic bruto, yang terdiri dari belanja perusahaan untuk :
1)      Barang-barang baru
2)      Alat-alat produksi yang tahan lama
3)      Persediaan barang-barang oleh perusahaan.
d.   Ekspor dikurangi impor
        Setelah mempelajari penghitungan pendapatan nasional diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang di lakukan oleh seluruh pelaku ekonomi di dalam suatu Negara selama satu tahun.

Pelaku Ekonomi
Rumah Tangga
Pengeluaran Ekonomi
Lambang
Konsumen
Produsen
Pemerintah

Luar negeri
Konsumsi (Consumption)
Investasi (Investment)
Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)
Ekspor- Impor (Export- Import)
C
I
G

X - M

        Dari tabel diatas pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran dapat dirumuskan:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan:
Y : pendapatan nasional
C : pengeluaran konsumsi rumah tangga konsumen
I : pengeluaran investasi
G : pengeluaran rumah tangga pemerintah
X : ekspor
M : impor


D.   Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
     Pada dasarnya pendapatan nasional penting diketahui karena besar- kecilnya pendapatan dapat digunakan untuk menilai perkembangan ekonomi suatu Negara dari tahun ke tahun. Dengan mengetahui perkembangan ekonomi suatu Negara, dapat diketahui pula kesejahteraan masyarakat dalam Negara yang bersangkutan.
1.     Membandingkan perekonomian antarnegara
           Perhitungan pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan kondisi perokonomian antarnegara. Misalnya, perbandingan pendapatan perkapita antara Amerika Serikat dengan Perancis, antara Filipina dengan Indonesia.
2.     Mengetahui kemakmuran dan pendapatan per kapita suatu Negara dan perubahannya
           Tingkat kemakmuran suatu Negara banyak ditentukan oleh tinggi – rendahnya pendapatan nasional. Selain perkembangan pendapatan nasional, kemakmuran pun banyak ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk karena besar – kecilnya pendapatan per kapita ditentukan oleh tinggi – rendahnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
3.     Dasar kebijakan perencanaan pembangunan
           Pada beberapa Negara sedang berkembang, seperti Indonesia, perkembangan pendapatan nasional dapat diketahui dengan jalan meningkatkan pendapatan nasional pada suatu waktu. Karena dengan mengetahui pendapatan nasional suatu perekonomian dalam suatu Negara dapat menentukan kebijaksanaan pemerintah.
           Kebijaksanaan pemerintah in akan digunakan untuk menaikan pendapatan nasional yang dihendaki, begitu pula komposisi pendapatan nasional yang akan datang.




E.   Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional   
1.  Permintaan dan penawaran agregat
           Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2.     Konsumsi dan tabungan
           Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan  tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
3.     Investasi
           Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.




                                        BAB III
                              MANFAAT DAN TUJUAN

A.   Manfaat mempelajari pendapatan nasional diantaranya :
1.    Mengetahui tentang stuktur perekonomian suatu Negara
2.   Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar        daerah atau   antar provinsi
3.   Dapat membandingkan keadaan  perekonomian antar Negara
4.   Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah
5.   Mengetahuai pertumbuhan perekonomian Negara, dengan cara       membandingkan    pendapatan nasional dari waktu ke waktu
6.   Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian Negara lain.
B.      Tujuan mempelajari pendapatan nasional diantaranya :
1.   Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
2.   Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang     dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
3.   Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan     yang berjangka
4.   Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan     Negara
5.   Mengkaji dan mengendalikan factor – factor yang mempengaruhi     perekonomian Negara.


DAFTAR PUSAKA
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_Nasional
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat   Perbukuan           Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi     1 : Untuk. Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.     Pusat Perbukuan Departemen  Pendidikan Nasional : Jakarta
Suhadimanto, Amir, Mardiyatmo. Dunia Ekonomi SMA Kelas X. Bogor :     Yudhistira