Rabu, 30 April 2014

Perilaku Konsumsi Islam



Yuniasih Solifah (2012.35.1805)
Ekonomi Islam
S1 Akuntansi

PERILAKU KONSUMSI ISLAM

  Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan naluri manusia. Sejak kecil, bahkan ketika baru lahir, manusia sudah menyatakan keinginan untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara, misalnya dengan menangis untuk menunjukkan bahwa seorang bayi lapar dan ingin minum susu dari ibunya. Semakin besar dan akhirnya dewasa, keinginan dan kebutuhan seorang manusia akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada usia tertentu untuk seterusnya menurun hingga seseorang meninggal dunia.
  Teori Perilaku konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana manusia memilih di antara berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan sumberdaya (resources) yang dimilikinya.
konsumsi dalam ekonomi Islam adalah memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah).
Ada tiga nilai dasar yang menjadi fondasi bagi perilaku konsumsi masyarakat muslim :
1.            Keyakinan akan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi untuk akhirat daripada dunia. Mengutamakan konsumsi untuk ibadah daripada konsumsi duniawi. Konsumsi untuk ibadah merupakan future consumption (karena terdapat balasan surga di akherat), sedangkan konsumsi duniawi adalah present consumption.
2.            Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan moral agama Islam, dan bukan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi moralitas semakin tinggi pula kesuksesan yang dicapai.  Kebajikan, kebenaran dan ketaqwaan kepada Allah merupakan kunci moralitas Islam.  Kebajikan dan kebenaran dapat dicapai dengan prilaku yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dan menjauhkan diri dari kejahatan.
3.            Kedudukan harta merupakan anugrah Allah dan bukan sesuatu yang dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga harus dijauhi secara berlebihan).  Harta merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup, jika diusahakan dan dimanfaatkan dengan benar.(QS.2.265)

Prinsip Konsumsi Dalam Islam
Menurut Manan, ada 5 prinsip konsumsi dalam islam :
1.      Prinsip Keadilan, prinsip ini mengandung arti ganda mengenai mencari rizki yang halal dan tidak dilarang hukum. Firman Allah dalam QS : Al-Baqarah : 173

173.  Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[108]  Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
Pelarangan dilakukan karena berkaitan dengan hewan yang dimaksud berbahaya bagi tubuh dan tentunya berbahaya bagi jiwa , terkait dengan moral dan spritual (Mempersekutukan tuhan)
2.      Prinsip Kebersihan,  makanan harus baik dan cocok untuk dimakan, tidak kotor ataupun menjijikkan sehingga merusak selera.
3.      Prinsip Kesederhanaan, prinsip ini mengatur perilaku manusia mengenai makan dan minuman yang tidak berlebihan Firman Allah dalam QS : Al-A’raaf  :31
31.  Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
[534]  Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535]  Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

4.      Prinsip kemurahan hati, dengan mentaati perintah Islam tidak ada bahaya maupun dosa  ketika kita memakan dan meminum makanan halal yang disediakan Tuhannya. Firman Allah dalam QS : Al-Maidah : 96

96.  Dihalalkan bagimu binatang buruan laut[442] dan makanan (yang berasal) dari laut[443] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
[442]  Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti mengail, memukat dan sebagainya. termasuk juga dalam pengertian laut disini ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[443]  Maksudnya: ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, Karena Telah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.

5.      Prinsip moralitas, seorang muslim diajarkan untuk menyebut nama Allah sebelum makan dan menyatakan terima kasih kepadanya  setelah makan

Prilaku Konsumsi Islami
            Dalam melakukan kegiatan konsumsi, Islam telah mengaturnya secara baik. Prilaku konsumsi Islami membedakan konsumsi yang dibutuhkan (needs) yang dalam Islam disebut kebutuhan hajat dengan konsumsi yang dinginkan (wants) atau disebut syahwat. Konsumsi yang sesuai kebutuhan atau hajat adalah konsumsi terhadap barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan untuk hidup secara wajar. Sedangkan konsumsi yang disesuai dengan keinginan atau syahwat merupakan konsumsi yang cenderung berlebihan, mubazir dan boros.

Konsep Maslahah Dalam Prilaku Konsumen Islami
Menurut Imam Shatibi, maslahah adalah sifat atau kemampuan barang dan jasa yang mendukung  elemen-elemen dan tujuan dasar dari kehidupan manusia di muka bumi ini (Khan dan Ghifari, 1992). Ada lima elemen dasar menurut beliau, yakni: kehidupan atau jiwa (al-nafs), properti atau harta benda (al mal), keyakinan (al-din), intelektual (al-aql), dan keluarga atau keturunan (al-nasl). Semua barang dan jasa yang mendukung tercapainya dan terpeliharanya kelima elemen tersebut di atas pada setiap individu, itulah yang disebut maslahah. Kegiatan-kegiatan ekonomi meliputi produksi, konsumsi dan pertukaran hyang menyangkut maslahah tersebut harus dikerjakan sebagai suatu ‘religious duty‘ atau ibadah. Tujuannya bukan hanya kepuasan di dunia tapi juga kesejahteraan di akhirat.
Dalam membandingkan konsep ‘kepuasan’ dengan ‘pemenuhan kebutuhan’ (yang  terkandung di dalamnya maslahah), kita perlu membandingkan tingkatan-tingkatan tujuan hukum syara’ yakni antara daruriyyah, tahsiniyyah dan hajiyyah. Penjelasan dari masing-masing tingkatan itu sebagai berikut:

Daruriyyah : Tujuan daruriyyah merupakan tujuan yang harus ada dan mendasar bagi penciptaan kesejahteraan di dunia dan akhirat, yaitu mencakup terpeliharanya lima elemen dasar kehidupan yakni jiwa, keyakinan atau agama, akal/intelektual,  keturunan dan keluarga serta harta benda. Jika tujuan daruriyyah diabaikan, maka tidak akan ada kedamaian, yang timbul adalah kerusakan (fasad) di dunia dan kerugian yang nyata di akhirat.

Hajiyyah : Syari’ah bertujuan memudahkan kehidupan dan menghilangkan kesempitan. Hukum syara’ dalam kategori ini tidak dimaksudkan untuk memelihara lima hal pokok tadi melainkan menghilangkan kesempitan dan berhati-hati terhadap lima hal pokok tersebut.

Tahsiniyyah : syariah menghendaki kehidupan yang indah dan nyaman di dalamnya. Terdapat beberapa provisi dalam syariah yang dimaksudkan untuk mencapai pemanfaatan yang lebih baik, keindahan dan simplifikasi dari daruriyyah dan hajiyyah. Misalnya dibolehkannya memakai baju yang nyaman dan indah.
Dasar Hukum konsumsi Dalam Islam

1.      Sumber yang ada dalam al-Qur’an

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلاَتُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya :
                Makan dan minumlah, namun janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah itu tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

2.      Sumber yang berasal dari Sunnah yang artinya Abu Said al Chodry  berkata:

            ketika kami dalam berpergian bersama nabi saw,mendadak datang seseorang berkendara,sambil menoleh kekanan kekiri seolah-olah mengharapkan bantuan makanan,maka bersabda Nabi Saw siapa yang mempuyai kelebihan kendaraan harus dibantu pada yang tidak memiliki kendaraan.dan siapa yang mempunyai kelebihan bekal harus dibantu pada yang tidak memiliki bekal.kemudian rasulullah menyebut berbagai macam jenis kekayaan hingga kita merasakan seseorang tidak berhak memilki sesuatu yang lebih dari kebutuhan hajatnya.(H.Rbukhari).

Tingkatan konsumsi seorang Muslim menurut imam asy Syaibani:
1.    Al Mutadanni: pemuasan kebutuhan sama dengan nol sampai pada pemuasan kebutuhan mengganjal perut (Sadd Ramq) dengan kadar yang memungkinkan orang melakukan ibadah dan ketaatan.
2.    Kifayah: pemuasan kebutuhan diatas perut sampai tingkatan Sorof. Wilayah ini hukumnya mubah/boleh.
3.    Sorof: berlebihan
Konsumsi yang terbaik menurut beliau (imam asy saibani) adalah yang tepat berada diantara Sadd ramq dengan Kifayah.

Metode Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif



Yuniasih Solifah (2012.35.1805)
Metode Penelitian
S.1 Akuntansi (Pagi )

METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
        Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal. Empiris berarti cara yang dilakukan yang dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan yang bersifat logis.
          Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, yang menunjukkan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.
          Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh adalah data yang betul – betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh yang digunakan untuk membuktikan adanya keraguan – keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
          Penelitian bisnis bersifat penemuan misalnya, menemukan metode penjualan baru yang Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatisipasi masalah.  Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
          Penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan bisnis yang efektif yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam bidang bisnis. Penelitian bersifat antisipasi masalah, misalnya penelitian unuk mencari cara agar nilai rupiah tidak merosot , industri tidak bangkrut , nilai penjualan tidak menurun dan sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas bahwa Metode Penelitian Bisnis dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunkan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

Jenis – jenis Metode Penelitian                                        
v   Dari segi bidang dibagi menjadi tiga jenis metode penelitian yaitu :
a)      Penelitian akademik : penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi.
b)      Penelitian profesional : penelitan yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi, dan seni) baru.
c)      Penelitian institusional : penelitian yang bertujuan untuk mendaptkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga.
v   Dari segi macam – macam metode penelitian dibagi menjadi 2 yaitu :
a)         Berdasarkan tujuan penelitian ada 3 yaitu :
·         Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
·         Penelitian pengembangan (R&D) menurut  Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk – produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
·           Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah praktis.
b)   Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian dibagi menjadi 3 yaitu :
·         Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan ) tertentu.
·         Penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data , misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya .
·         Penelitian naturalistik / kualitatif digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah yang bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data , bukan pandangan peneliti
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey sedangkan yang termasuk metode kualitatif yaitu metode naturalistik.

Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
          Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah / scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit  / empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis menggunakan statisitik.
          Metode penelitian kualitatif, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagia metode artistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
          Jadi metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci , pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triaangulasi, analisis data bersifat induktif / kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
1.        Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas , hubungan peneliti dengan yang ditekiti , hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan perenan nilai.
2.        Karakteristik Penelitian
Berdasarkan karekteristik tersebut dapat dikemukkan bahwa penelitian kualitatif itu :
a.     Dilakukan pada kondisi yang alamiah , langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata – kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka
c.  Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif
e.  Penelitian kualitatif lebih menekankan makna
Tabel Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif
No
Metode  Kuatitatif
Metode Kualitatif
1.
A. Desain
a. Spesifik, jelas , rinci
b. ditentukan secara mantap sejak awal
menjadi pegangan lengkah demi langkah
A.    Desain
a.      Umum
b.      Fleksibel
c.      Berkembang, dan muncul dalam proses penelitian
2.
B. Tujuan
a. menunjukkan hubungan antar variabel
b. menguji teori
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
B.    Tujuan
a.      Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b.      Menemukan teori
c.      Menggambarkan realitas kompleks
d.     Memperoleh pemahaman makna
3.
C. Teknik Pengumpulan Data
a. kuesioner
b. observasi dan wawancara terstruktur


C.    Teknik Pengumpulan Data
a.      Participant observation
b.      In depth interview
c.      Dokumentasi
d.     Triangulasi
4.
D. Instrumen Penelitian
a. test, angket, wawancara terstruktur
b. instrumen yang telah terstandar
D. Instrumen Penelitian
a. penelitian sebagai instrumen (human instrumen)
b. buku catatan, tape recorder, camera, handycam dan lain – lain
5.
E. Data
a. kuantitatif
asil pengukuran variabel yang telah dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
E.      Data
a.       Deskriptif kuantitatif
b.      Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen lanin – lain
6.
F. Sampel
a. besar
b. reprensif
c. sedapat mungkin random
ditentukan sejak awal
F.      Sampel / sumber data
a.       Kecil
b.      Tidak reprensitatif
c.       Purposive, snowball
d.      Berkembang selama proses penelitin
7.
G. Analisis
a. setelah selesa pengumpulan data
b. deduktif
c. menggunakan statistik untuk menguji hipotesis

G.     Analisis
a.                 a. terus – menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.        induktif
c.         mencari pola, model,thema, teori
8.
H. Hubungan dengan Responden

a. dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
b. kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
c. jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
H. Hubungan dengan Responden
a. empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b. kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
9.
I. Usulan Desain
a. luas dan rinci
b. literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang teliti
c. prosedur yang spesifik dan rinci langkah – langkahnya
d. masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e. hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
I. Usulan Desain
a. singkat , umum bersifat sementara
b. literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c. prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour / piknik
d. masalah bersifat  sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e. tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f. fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J. Kapan penelitian dianggap selesai ?

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat di selesaikan
J. Kapan penelitian dianggap selesai ?
Setelah tidak ada yang dianggap baru / jenuh
11.
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian

Penguji validitas dan realibilitas instrumen
K. Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian kredibiltas , depenabilitas, proses dan hasil penelitian

Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

1.        Penggunaan Metode Kuantitatif digunakan apabila :
a.       Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
b.      Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi
c.       Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan / treatment  tertentu terhadap yang lain
d.      Bila penelitian bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e.       Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
2.        Metode Kualitatif, digunakan apabila :
a.       Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang – remang atau mungkin malah masing gelap
b.      Untuk memahami makna dibalik data yang tampak
c.       Untuk memahami interaksi sosial
d.      Memahami perasaan orang
e.       Untuk mengembangkan teori

Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
       Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama , karena tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Namun jangka waktu penelitian berlangsung dalam waktu yang pendek bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh ibarat mengurai masalah atau memaknai makna.

Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif  Dapat Digabungkan
       Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam. Sementara metode penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna.

Kompetensi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1.        Kompetensi Penelitian Kuantitatif
a.     Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan diteliti
b.    Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah pendidikan penelitian pendidikan yang betul – betul masalah
c.     Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian
d.    Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif seperti metode survey, ekperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R & D
e.     Memahami teknik – tekni sampling
f.Mampu menyusun instrumen baik test maupun nontest untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reabilitas instrumen
g.    Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner , maupun dengan wawancara , observasi, dan dokumentasi
2.    Kompetensi Penelitian Kualitatif
a.         Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan diteliti
b.         Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, mengkonstruksi fenomena, hipotesis atau ilmiah baru
c.         Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci
d.        Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah
e.         Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarkat luas.
3.        Ruang Lingkup Penelitian Bisnis
Secara operasional, lingkup penelitian dalam bidang bisnis meliputi :
1.         Studi kelayakan bisnis
2.         Penelitian tentang bahan baku
3.         Perkembangan organisasi usaha
4.         Studi tentang alat - alat produksi
5.         Sistem pergunangan
6.         Perilaku kayawan seperti , penampilan kerja, kehadiran dan kemangkiran
7.         Sikap kerja, seperti kepuasan kerja, loyalitas dan komitmen terhadap organisasi
8.         Evaluasi dan pusat – pusat penelitian
9.         Dinamika kinerja karyawan dalam organisasi
10.     Strategi perumusan kebijakan dan implementasinya

PROSES PENELITIAN , MASALAH, VARIABEL, DAN PARADIGMA PENELITIAN
Proses Penelitian Kuantitatif
1.        Menentukan masalah.  Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian memasuki lapangan.
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar – benar terjadi. Sumber masalah bisa disebabkan oleh :
a.       Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
b.      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c.       Ada pengaduan
d.      Ada kompetisi
2.        Merumuskan masalah. Pada umumnya rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Berikut ciri rumusan masalah yang baik :
a.       Masalah harus feasible, harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana , tenaga dan waktu
b.      Masalah harus jelas
c.       Masalah harus signifikan, harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia
d.      Masalah bersifat etis.
Bentuk – bentuk rumusan masalah penelitian :
a.       Rumusan masalah deskriptif : yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
b.      Rumusan masalah komparatif : suatu pertanyaan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda
c.       Rumusan masalah asosiatif : suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu :
·      Hubungan simetris adalah hubungan dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama.
·      Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat
·      Hubungan interaktif / resiprocal / timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi
3.        Landasan teori yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut.
4.        Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari lapangan.
5.        Pengumpulan data  yang dikakukan pada populasi yang telah ditetapkan oleh peneliti.
6.        Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan
7.        Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan . penyajian data dapat menggunakan tabel, grafik batang, piechart
8.        Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, selanjutnya dapat disimpulkan yang berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Selanjutnya penelitian berkewajiban memberikan saran – saran berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.

       Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang dasarnya ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian di tarik kesimpulannya.
Macam – macam variabel :
a.         Variabel independen (variabel bebas) : variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)
b.        Variabel dependen : variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c.         Variabel moderator : variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah ) hubungan antara variabel independen kedua.
d.        Variabel intervening : variabel yang secara teoritis mempengaruhi  hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
e.         Variabel kontrol : variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap depanden tidak dipengaruhi oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan , melalui penelitian eksperimen.

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
       Teori adalah seperangkat konstruk (konsep) , definisi, dan proposi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan. Teori juga merupakan alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposi yang disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk menjelaskan (explanation) , meramalkan ( prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.

Kegunaan Teori dalam Penelitian
1)   digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti.
2)    untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian.
3)    digunakan membahas hasil penelitian , dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

Langkah – langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut :
1.        Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2.        Cari sumber – sumber bacaan (buku, kamus, journa ilmaiah, skripsi, tesis)
3.        Lihat daftar isi setiap buku , dan pilih topik yang relavan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
4.        Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
5.        Baca seluruh isi topik yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukankan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
6.        Deskripsikan teori – teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Dalam bidang bisnis terdapat beberapa metode eksperimen yang dapat digunakan untuk penelitian. Misalnya :
1.        Mencari pengaruh berbagai metode pemasaran terhadap nilai penjualan barang. Karena terdapat obyek masyarakat yang dapat digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
2.        Pengaruh ditambahnya unsur kimia tertentu terhadap rasa berbagai jenis makanan dan dampak selanjutna terhadap nilai penjualan. Karena obyek penelitiannya adalah makanan.


Beberapa Bentuk Design Experiment
1.        Pre- Experimental Designs (Nondesigns)
       Dikatakan pre-experimental design, karena design ini belum merupakan eksperimen sungguh – sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengarh terhadap terbentuknya variabel independen
2.        True Experimental Design
       Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul - betul), karena dalam design ini dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Ciri - cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.
3.        Factorial Design merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemingkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen)
4.        Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan. Design ini mempunyai kelompok kontrol , tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.