SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah akuntansi
merupakan bukti perjalanan panjang kemampuan manusia dalam proses pencatatan
hitungan atau matematis. Akuntansi adalah ilmu pembukuan yang saat ini banyak
dibutuhkan di dunia kerja seiring dengan semakin banyaknya perusahaan –
perusahaan yang membutuhkan cara mengelola dan mencatat arus keluar – masuk
keuangannya. Sejarah akuntansi bermula sejak dulu, sekitar 3.000 tahun SM. Para
ahli arkeologi telah melakukan berbagai penelitian untuk memahami sejarah
kemunculan akuntansi, dimana dirintisnya dan kapan mulai digunakan sejak
dahulu. Sistem yang menjadi nenek moyang prinsip akuntansi yang kita kenal
sekarang disebut double-entry bookkeeping atau pembukuan pencatatan
berpasangan.
Selanjutnya
penelitian – penelitian akeologi membuktikan bahwa sejarah akuntansi dimulai di
Timur Tengah. Pedagang Arab dan pedagang Mesir adalah orang – orang yang kali
pertama membuat sistem pembukuan pencatatan berpasangan dalam pengelolaan
keuangan perdagangannya. Seiring berjalannya waktu, perdagangan di wilayah
Timur Tengah meluas ke Benua Eropa. Oleh karena itu, sistem pembukuan
pencatatan berpasangan mulai digunakan di Eropa. Pembukuan yang merupakan nenek
moyang akuntansi ini kemudian dikembangkan di tangan orang – orang Eropa.
Pada abad XIV
perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara
menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat
mereka berangkat. Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh
Romawi, pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda.
Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah
dan digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai
dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca
secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.
Pada
abad ke – 16 lahirlah pencatatan jurnal – jurnal khusus. Jurnal khusus berisi
transaksi yang khusus terkait dengan satu jenis pencatatn, misalnya jurnal
khusus pembelian dan jurnal khusus pengeluaran kas. Lalu pada akhir abad ke –
16 hingga awal abad ke – 17, sebuah evolusi data, pembuatan laporan keuangan
periodik terjadi. Jenis – jenis akun pun semakin beragam dan kompleks karena
akuntansi semakin banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan yang barang dan
metode perdagangnya beragam.
Selanjutnya, pada
akhir abad ke-17 dan abad ke – 18, para cendikiawan ilmu akuntansi melakukan
suatu evolusi personifikasi atas seluruh akun dan jenis transaksi. Pencatatan
aktiva tetap atau harta tetap juga mengalami evolusi metode pada abad ke -18.
Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad ke-19,
akuntansi biaya yang sebelumnya hanya berupa gagasan mulai muncul dan
diperguanakan oleh perusahaan – perusahaan industri dan perusahaan – perusahaan
dangang. Pencatatan laporan dana dan laporan laba juga mengalami perkembangan
yang positif dan signifikan pada abad ini.
Pada abad ke-20,
khususnya pada pertengahan dan akhir abad, akuntansi berkembang menjadi semakin
kompleks. Akuntansi tidak hanya digunakan oleh perusahaan dagang dan industri,
tetapi juga digunakan utuk menghitung laba saham, membuat pencatatan keuangan
perusahaan jasa, menghitung inflasi, dana pensiun, hingga rekayasa keuangan.
Tonggak sejarah
akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas
Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de
Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab,
berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan
menurut catatan berpasangan (double book keepingf). Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan
akuntansi sebagai berikut :
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai
diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double
entry.
Tahun
1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
Tahun
1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).
Tahun
1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih
penting.
Tahun
1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun
1925 : Mulai diperkenalkan teknik – teknik analisis biaya,
akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintah, serta pengawasan dana
pemerintah. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
diperkenalkannya “punch card record”.
Tahun
1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data. Lalu sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
Hingga Perencanaan Manajemen serta manejemen audit mulai diperkenalkan.
Tahun
1975 : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal. Dan social accounting menjadi isu yang membahas pencatatan setiap
transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masayarakat.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642.
Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang
berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Kemudian
pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk
menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.
Pada tanggal 23 Desember Suatu organisasi profesi yang menghimpun
para akuntan di Indonesia berdiri diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan
Pendidik tahun 1986. Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di
Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda.
Di pihak lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin
bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin
banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.