MANEJEMEN
KAS DAN SURAT BERHARGA (EFEK)
Kas dan surat berharga dibahas
bersama-sama karena surat berharga dapat secara cepat dialihkan menjadi uang
tunai hanya dengan biaya transaksi yang kecil saja, jadi surat berharga bisa
dianggap sebagai suatu bentuk kas pendukung. Istilah kas dalam pengertian yang
luas, yaitu termasuk rekening giro di bank, rekening pasar uang ataupun valuta
asing.
Karena investasi berupa kas dan surat
berharga merupakan aktiva dengan resiko yang lebih kecil daripada investasi
berupa barang atau proyek, maka hasil pengembalian (return) yang diperoleh
lebih kecil daripada hasil rata-rata tertimbang dari semua aktiva yang adadi
perusahaa.
Ada empat motif pokok yang mendasari
perusahaan dan perorangan untuk memiliki kasa dan surat berharga yaitu:
v Motif
transaksi motif utama menahan kas adalah kebutuhan
akan kas untuk pembayaran-pembayaran yang ditimbulkan oleh pengeluaran
sehari-hari dari perusahaan, agar perusahaan mampu menjalankan usahanya
sehari-hari, yaitu membeli dan menjual. Pembayaran ini termasuk di antaranya
adalah pembelian bahan mentah, gaj pegawai, pajak, deviden, dan sebagainya.
v Motif
berjaga-jaga motif berjaga-jaga (precautionary) untuk
menahan kas terutama berkaitan dengan bisa tidaknya arus kas masuk dan keluar
diprakirakan. Orang memegang uang untuk motive ini adalah untuk berjaga-jaga
terhadap pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga. Makin baik perkiraan
pengeluaran kas dan pemasukan kas dari perusahaan, makin sedikit uang kas untuk
berjaga-jaga yang dibutuhkan. Factor lain yang sangat berpengaruh pada motif
berjaga-jaga adalah kemampuan meminjam tambahan kas secara mendadak. Kebutuhan
menahan kas bisa terpenuhi sebagian besar dengan memiliki aktiva yang dapat
segera dicairkan/ditunaikan seperti misalnya surat berharga jangka pendek,
promes, dan sebagainya.
v Motif
spekulasi. Dalam motif spekulasi orang memegang
uang kas dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan –perubahan
yang diharapkan dari harga-harga surat berharga. Bila tingkat bunga yang
diharpkan naik dan harga surat berharga turun, bahwa perusahaan harus memegang
uang kas. Bila tingkat bunga yang diharapkan turun, kas dapat diinvestasikan
dalam surat berharga, perusahaan akan untung dengan turunnya tingkat bunga dan
naiknya harga surat berharga.
v Kebutuhan
masa depan. Saldo kas dan surat berharga perusahaan
suatu saat bisa melonjak tinggi karena dana dikmpulkan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu di masa yang akan datang.
Fungsi
Manejemen Kas
Manejemen
kas berusaha memaksimumkan pemanfaatan kas tanpa mengabaikan saldo kas.
Kegiatan manejemen kas dimulai dari saat para langganan membayar pembelian
mereka (yang mungkin dilakukan dengan penulisan “check”) sampai dengan saat
perusahaan membayar pada leveransir, karyawan atau pemerintah untuk
hutang-hutang kepada mereka. Tugas manejemen kas in biasanya dlakukan oleh
manejer keungan perusahaan. Alat yang sangat penting dalam manejemen kas ini
adalah anggaran kas yang berisikan perkiraan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar. Yang termasuk fungsi manejemen kas yaitu:
v Mempercepat
pengumpulan. Ide dasar dari manejemen kas adalah
sangat sederhana, yaitu mempercepat pengumpulan piutangdan memprlambat
pembayaran tanpa mengurangi “credit standing” perusahaan dimata para pemberi kredit.
v Mengendalikan
pembayaran. Di samping mempercepat pengumpulan,
pengendalian pembayaran yang efektif dapat mempercepat perputaran kas. Kalau
tujuan pengumpulan adalah percepatan yang maksimum, maka tujuan dalam
pembayaran in adalah untuk memperlambat pembayaran tersebut selama mungkin.
Kombinasi dari kedua hal tersebut akan memaksimuman “availability” dana
tersebut.
Salah satu cara untuk
memaksimumkan tersedianya dana adalah dengan “playing yhe float”. “Float”
disini berarti perbedaan antara jumlah saldo kas di bank menurut catatan
perusahaan, dan saldo di bank menurut laporan bank. Apabila dimungkinkan
penggunaan “draft”, maka cara in bisa pula dipergunakan untuk menunda
pembayaran. “Draft” adalah semacam check, tapi tidak atas unjuk. Dengan
demikain bagi mereka yang mempunyai “draft” dan akan menguangkannya, bank akan
menunjukan “draft” tersebut kepada yang mengeluarkan untuk mendapatkan
konfirmasi bahwa “draft” tersebut bisa dibayar.
Apabila perusahaan membayar gaji
dengan memberikan check, maka pembayaran bisa dilakukan pada akhir minggu,
sehingga para karyawan tidak bisa menguangkannya. Tetapi apabila peusahaan
membayarkan gaji dalam bentuk uang tunai, perusahaan tidak bisa menggunkan cara
semacam in.
v Saldo
kas yang harus dipertahankan. Kebanyakan perusahaan
menentukan jumlah kas yang harus dipelihara. Semakin besar tingkat bunga pada
surat berharga, semakin besar pula “opportunity cost” yang harus ditanggung
oleh perusahan apabila perusahaan mempunyai kas yang menganggur. Tingkat kas
yang optimal harusnya lebih besar dari saldo transaksi yang diperlukan apabila
manejeman kas efisien dan saldo kas minimal yang disyaratkan oleh banktempat
perusahaan menjadi nasabah. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin kuat
kecenderungan untuk memperkecil kas yang dimiliki.
Model-medel
Manejemen Kas
Berbagai
model manejemen kas telah dikembangkan, dengan maksud untuk menentukan berapa
saldo kas yang seharusnya disediakan, dan berapa yang bisa diinvestasikan untuk
surat-surat berharga. Model-medel tersebut memperhatikan kebutuhan perusahaan
akan kas, dapat tidaknya kebutuhan tersebut diramalkan, tingkat bunga pada
surat-surat berharga, dan biaya transfer antara kas dan surat berharga.
v Inventory
Model. Model in memberikan kerangka konsepsi yang
berguna dalam memecahkan masalah penentuan jumlah kas yang seharusnya. Dalam
model tersebut, biaya penyimpanan karena memiliki kas, yaitu bunga yang hilang,
diseimbangkan dengan biaya taransaksi yang tetap, yaitu merubah surat-surat
berharga menjadi kas atau sebaliknya. Model in digambarkan sebagai berikut:
c
|
|
c/2
|
waktu
|
Tujuan model in adalah untuk mencari
nilai C yang akan meminimumkan biaya total yaitu biaya transfer dan
“opportunity cost” kehilangan keuntungan karena memiliki kas. Biaya-biaya
tersebut bisa dinyatakan sebagai:
b(
Sistem
Pengumpulan Kas
Dalam
proses pemgumpulan perusahaan, ada beberapa katagori bank yaitu bank deposito
lokal, bank pengumpul regioanal, dan bank sentral.
v Bank
deposito lokal merupakan tempat pengumpulan tagihan
–tagihan disetiap daerah penjualan. Bank in tidak perlu dibatasi pada kota-kota
dimana perusahaan memiliki kantor-kantor penjualan.
v Bank
pengumpul regional digunakan oleh
perusahaan untuk menyalurkan dana bagi
peneluaran-pengeluaran perusahaan.
Investasi
dalam Surat-surat Berharga
Pada umumnya kelebihan saldo kas yang ditentukan
dipergunakan untuk investasi yang sangat singkat dan mempunyai kepastian yang
cukup tinggi. Kalau di Negara-negara yang sudah maju perkembangan pasar
modalnya, biasanya perusahaan menginvestasikannya pada surat-surat berharga.
Untuk Negara kita, menginvestasikannya pada deposito berjangka.
Sejauh ini surat berharga yang beredar sudah berujud
sertifikat, obligasi, dan saham. Saham yang beredar meliputi antara lain saham
dari perusahaan Semen Cibinong, Centex, BAT Indonesia, Unilever Indonesia,
Sepatu Bata, Sucaco, Goodyear Indonesia dan Bayer Indonesia. Sedangkan
sertifikat yang beredar antara lain, sertifikat untuk saham Semen Cibinong, BAT
Indonesia, Unilever, dan sertifikat Danareksa seri A dan B.
Kriteria
Pemilihan Surat Berharga
Karena berbagai jenis surat berharga tersedia di pasar,
maka beberapa criteria pemilihan yang bisa diterapkan adalah:
v Risiko
keuangan. Makin besar fluktuasi harga dan hasil bunga
surat berharga makin besar risiko keuangannya. Makin besar fluktuasinya, makin
tinggi juga risiko kerugian yang diderita.
v Risiko
suku bunga. Perubahan yang terjadi pada tingkat
suku bunga akan membuat harga-harga surat berharga berfluktuasi. Hal in berlaku
pada surat berharga seperti wesel atau obligasi yang mengandung tingkat bunga
tetap. Pada umumnya, makin pendek waktu jatuh tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar