PERANCANG
SISTEM
“Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi “
Disusun oleh :
Yusnia
Pohan
( 2011. 35. 1484)
Yuniasih Solifah ( 2012. 35. 1805)
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta
2014/2015
PERANCANG SISTEM INFORMASI
Pengertian Perancang Sistem
Perancangan sistem
adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah
langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk
mendukung operasi sistem. Pengertian perancang sistem menurut para ahli
diantaranya :
Menurut Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau
mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan
bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat
dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai
untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa
sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.
Menurut John Burch
& Gary Grudnitski perancang sistem atau Desain sistem dapat didefinisikan
sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Sedangkan
menurut George M. Scott perancang sistem atau Desain sistem menentukan
bagaimana suatu sistem akan menyelesaikanapa yang mesti diselesaikan ; tahap
ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisis sistem.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa perancang sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-konponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem
Tujuan Perancang Sistem
Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2
tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
Sehingga
dapat tercapainya sasaran sebagai berikut :
a. Desain sistem
harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah ditangkap, metode
harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan, mudah dipahami.
b. Desain sistem
harus mendukung tujuan utama perusahaan.
c. Desain sistem
harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan keputusan.
d. Desain sistem harus
memberikan komponen sistem informasi secara rinci, meliputi data, informasi,
media penyimpanan, prosedur yang digunakan, sumber daya manusia yang
dibutuhkan, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendaliannya .
Langkah – langkah Perancang
Sistem
Adapun langkah – langkah
perancang sistem sebagai berikut :
1.
EVALUASI ALTERNATIF-ALTERNATIF RANCANGAN
Perancangan
system harus menyajikan pemecahan untuk masalah spesifik. Oleh karena itu aspek
yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan pertimbangan
berbagai alternatif - alternatif terutama rancangan.
PERHITUNGAN
ALTERNATIF-ALTERNATIF RANCANGAN : Dalam merancang system yang lengkap ada dua
pendekatan umum. Yang pertama adalah merancang system benar-benar dari awal. Yang
kedua perancang memilih dan merekomendasikan system pra-buat (yang telah
dirancang).
PENJELASAN ALTERNATIF : Jika daftar alternatif - alternatif utama telah dibuat, setiap alternatif harus didokumentasikan dan dijelaskan. Dalam alternatif perancangan tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat.
PENJELASAN ALTERNATIF : Jika daftar alternatif - alternatif utama telah dibuat, setiap alternatif harus didokumentasikan dan dijelaskan. Dalam alternatif perancangan tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat.
MENGEVALUASI
ALTERNATIF-ALTERNATIF : Jika setiap alternatif telah disusun dan
didokumentassikan dengan seksama akan memudahkan untuk membandingkan alternatif
- alternatif tersebut. Kriteria utama untuk memilih alternatif untuk
implementasi adalah biaya kontra manfaat, Selain itu alternatif terpilih harus
memenuhi seluruh tujuan-tujuan system yang utama. Faktor penting lainnya adalah
kelayakan.
2. PEMBUATAN
SPESIFIKASI - SPESIFIKASI RANCANGAN
Aturan utama
dalam pembuatan spesifikasi - spesifikasi rancangan adalah bahwa para perancang
harus bekerja lembur dari keluaran ke masukan. Sejalan dengan tujuan-tujuan
system perancang harus merancang seluruh laporan manajemen dan dokumen-dokumen
keluaran pada langkah pertama dari proses.
3. PEMBUATAN
DAN PENYAMPAIAN SPESIFIKASI PERANCANGAN
SISTEM
Spesifikasi -
spesifikasi rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk proposal. Proposal
rancangan terinci harus mencakup masalah penting untuk mengimplementasikan
proyek perancangan secara actual. Untuk pemrosesan data, kebutuhan
rincian-rincian yang barkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak harus
disajikan.
Pertimbangan – pertimbangan Perancangan Umum
Adapun pertimbangan perancangan umum yaitu :
1. PERANCANGAN
KELUARAN (Output)
Perancangan output atau keluran merupakan
hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan
harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya. Tipe output
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Eksternal : tujuan output untuk
informasi diluar organisasi pemakai. Contoh : faktur, chek, tanda tertima
pembayaran, dll.
b.
Internal : tujuan output untuk
informasi dilingkungan organisasi pemakai. Contoh : laporan – laporan terinci,
laporan – laporan ringkasan, dll.
Pertimbangan pertama dan paling penting
dalam perancangan keluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efektifitas biaya
harus diterapkan untuk seluruh elemen dalam system, karena investasi dalam
system informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya—harus
dievaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan
hasil manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan system tertentu.
2. PERANCANGAN DATABASE
Penerapan database dalam sistem informasi
disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah
suatu sistem informasi yang mengintregrasikan kumpulan dari data yang saling
berhubugan satu dengan lainnya.
Ada beberapa prinsip penting yang di
terapkan dalam perancangan database yaitu bahwa database perusahaan harus di
padukan. Keterpaduan berarti menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur -
unsur data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam perusahaan . Pertimbangan
penting lainnya adalah standarisasi , yaitu seluruh unsur - unsur data
dimasukan dalam format standard dan membuat nama jika digunakan untuk digunakan
lebih dari satu tempat.
Tipe file dalam perancangan database yaitu
:
a.
File Master : Berisi
data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
b.
File Input / Transaksi : Berisi data masukan yang berupa data transaksi
dimana data-data
tersebut akan diolah oleh komputer
c.
File Laporan : Berisi informasi yang akan ditampilkan
d.
File Sejarah / Arsip : Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tetapi disimpan untuk
keperluan masa datang
e.
File Backup / Pelindung : Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
f.
File Kerja / Temporary File : Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara
g.
File Library : Berisi program-program aplikasi atau utility
program
3. PEMPROSESAN DATA
Salah satu pertimbangan penting dalam
pemrosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh system
pemprosesan data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana umum . Sering kali
perusahaan harus menetapkan tingkat kompabilitas tertentu antara ,computer yang
digunakan untuk akuntansi dan otomasi kantor atau system pemrosesan kata.
4.
Perancangan
Input
Tujuan dari perancangan input adalah
untuk mengefektifkan biaya pemasuk data, untuk mencapai keakuratan yang tinggi,
dan untuk menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.
Tipe input (masukan) dari perancang sistem dibagi menjadi 2 yaitu:
· Eksternal : pada tipe ini pemasukan data berasal dari
luar organisasi. Contoh : faktur pembelian, kwintansi – kwintansi dari luar
organisai, dll.
· Internal : pada tipe ini pemasukan data hasil
komunikasi pemakai dengan sistem. Contoh : faktur penjualan, order penjualan,
dll.
Yang perlu diperhatikan dalam perancangan
input (msukan) adalah :
· Tipe input
· Fleksibel format
· Kecepatan
· Akurat
· Metode verifikasi
· Mudah dikoreksi
· Keamanan
· Mudah digunakan
· Kompatibel dengan sistem lain
· Biaya yang ekonomis.
5. Perancangan Kontrol
Tujuan dari perancangan kontrol ini
agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam
mencegah kesalahan , kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman
sistem biasanya timnul karena :
a.
Kesalahan manusia (lalai, kurang
pelatihan).
b.
Perangkat lunal yang bersifat
merusak / menipu (salami technique, trojan horse, logic bomb, worm, dan virus).
c.
Penyadapan.
d.
Pengaksesan yang tidak sah.
e.
Perubahan / kehilangan database.
f.
Kegagalan landasan teknologi.
Tehknik
– tehknik Perancangan
1.
Bagan
Arus (Flow Chart)
Merupakan
alat yang digunakan untuk :
a.
dokumentasi sistem yang sudah ada.
b.
Mendesain sistem baru.
c.
Memberi petunjuk bagi programer yang akan membuat dan
memperbaharui program komputer.
Sistem flow chart
adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan atau arus data dan
operasi secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan
procedure-procedure yang terdapat didalam sistem.
Manfaat sistem flow chart ini adalah
mampu memvisualisasi arus data dan hubungan yang rumit secara jelas. Dalam
membuatnya sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau
bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Untuk lebih jelasnya symbol-simbol
dapat dilihat pada tabel berikut
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
2.
Bagan Arus Dokumen
Bagan yang
digunakan untuk menganalisa distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain)
diantara unit organisasi dalam suatu sistem (document oriented). Langkah-langkah
dalam penyusunan Dokumen Flowchart
a.
Mengidentifikasi departemen-departemen yang ikut ambil
bagian dalam suatu sistem.
b.
Mengidentifikasi dokumen sumber yang akan digunakan.
c.
Menggambarkan bagaimana dokumen-dokumen di buat,
diproses dan digunakan.
d.
Menambahkan
catatan yang akan memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau kegiatan.
3.
Bagan Arus Sistem
Bagan yang
menyediakan gambaran yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah proses dalam
suatu sistem (Process oriented). Sistem flowchart terdiri dari dari beberapa
tingkatan :
- High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
- High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
- Intermediate-level System Flowchart,
penggambarannya suatu proses yang lebih detail
- Low-level System Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
- Low-level System Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
4.
Data Flow Diagram (DFD)
Suatu bagan yang memberikan gambaran mengenai arus
data dalam suatu sistem atau organisasi. Digunakan terutama sebagai alat untuk
mengevaluasi sistem yang sudah ada dan perencanaan pembuatan sistem baru (lebih
bersifat penggambaran secara logis dari suatu sistem).
Elemen dalam suatu DFD :
Elemen dalam suatu DFD :
a.
Proses transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran.
b.
Arus data,
digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses
transformasi.
c.
Penyimpanan data, digambarkan berupa kotak persegi
panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d.
Data sumber dan data tujuan, digambarkan berupa kotak
empat persegi panjang.
5.
Bagan Arus
Program
Bagan yang
mengambarkan rangkaian atau urutan dari operasi logis yang dikerjakan komputer
dalam menjalankan suatu program. Setelah perancangan sistem dibuat (oleh system analys), maka kini
giliran programmer membuat programnya.
File data yang harus dibuat sesuai dengan data store yang tercipta di DFD.
Program
yang dibuat mengikuti langkah-langkah proses yang ada di DFD, selain itu
ditambah lagi dengan program umum untuk filing,
yaitu Input (memasukkan data, menyisipkan data,
dan menambah data), Proses (menghapus,
mengganti, mengolah, dsb.), Output (membuat laporan/
sesuai
DFD, menampilkan data, dsb.).
Selain
perancangan sistem di atas, programmer perlu memanfaatkan alat-alat bantu lain,
seperti kamus data (data dictionary) yang berfungsi untuk mendefinisikan setiap
elemen data, sehingga dapat mencegah data yang salah yang dimasukkan ke
komputer. Misalkan, program harus mengecek apakah isian tentang NPM sudah
benar, jangan sampai user mengetik misalkan NPM dengan awalan karakter ‘9’ karena NPM di Gunadarma maksimal karakter
‘5’, dan sebagainya.
Meskipun
tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa
panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan flowchart :
a)
Simbol dari proses harus selalu diletakkan diantara
simbol input dan simbol output.
b)
Pembuatan flowchart harus dimulai dari pojok kiri
atas.
c)
Selalu menggunakan simbol yang tepat tergantung dari
jenis flowchartnya.
d)
Hindari kekusutan dan kekacauan dengan menghindari
garis yang berpotongan, apabila harus ada, dapat digunakan simbol koneksi.
e)
Harus ada keterangan / deskripsi untuk memberikan
kejelasan.
6.
Bagan IPO dan
HIPO
Bagan IPO : Bagan
yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga
dapat digunakan untuk melihat / menganalisa
suatu sistem secara utuh.
Bagan HIPO :
Bagan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan rincian. (Tingkat
rincian tergantung dari kebutuhan pemakai).
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa perancang sistem dapat
diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-konponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem
Yang tujuannya adalah :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
PERANCANG
SISTEM

“Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi “
Disusun oleh :
Yusnia
Pohan
( 2011. 35. 1484)
Yuniasih Solifah ( 2012. 35. 1805)
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta
2014/2015
PERANCANG SISTEM INFORMASI
Pengertian Perancang Sistem
Perancangan sistem
adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah
langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk
mendukung operasi sistem. Pengertian perancang sistem menurut para ahli
diantaranya :
Menurut Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau
mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan
bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat
dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai
untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa
sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.
Menurut John Burch
& Gary Grudnitski perancang sistem atau Desain sistem dapat didefinisikan
sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Sedangkan
menurut George M. Scott perancang sistem atau Desain sistem menentukan
bagaimana suatu sistem akan menyelesaikanapa yang mesti diselesaikan ; tahap
ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisis sistem.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa perancang sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-konponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem
Tujuan Perancang Sistem
Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2
tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
Sehingga
dapat tercapainya sasaran sebagai berikut :
a. Desain sistem
harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah ditangkap, metode
harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan, mudah dipahami.
b. Desain sistem
harus mendukung tujuan utama perusahaan.
c. Desain sistem
harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan keputusan.
d. Desain sistem harus
memberikan komponen sistem informasi secara rinci, meliputi data, informasi,
media penyimpanan, prosedur yang digunakan, sumber daya manusia yang
dibutuhkan, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendaliannya .
Langkah – langkah Perancang
Sistem
Adapun langkah – langkah
perancang sistem sebagai berikut :
1.
EVALUASI ALTERNATIF-ALTERNATIF RANCANGAN
Perancangan
system harus menyajikan pemecahan untuk masalah spesifik. Oleh karena itu aspek
yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan pertimbangan
berbagai alternatif - alternatif terutama rancangan.
PERHITUNGAN
ALTERNATIF-ALTERNATIF RANCANGAN : Dalam merancang system yang lengkap ada dua
pendekatan umum. Yang pertama adalah merancang system benar-benar dari awal. Yang
kedua perancang memilih dan merekomendasikan system pra-buat (yang telah
dirancang).
PENJELASAN ALTERNATIF : Jika daftar alternatif - alternatif utama telah dibuat, setiap alternatif harus didokumentasikan dan dijelaskan. Dalam alternatif perancangan tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat.
PENJELASAN ALTERNATIF : Jika daftar alternatif - alternatif utama telah dibuat, setiap alternatif harus didokumentasikan dan dijelaskan. Dalam alternatif perancangan tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat.
MENGEVALUASI
ALTERNATIF-ALTERNATIF : Jika setiap alternatif telah disusun dan
didokumentassikan dengan seksama akan memudahkan untuk membandingkan alternatif
- alternatif tersebut. Kriteria utama untuk memilih alternatif untuk
implementasi adalah biaya kontra manfaat, Selain itu alternatif terpilih harus
memenuhi seluruh tujuan-tujuan system yang utama. Faktor penting lainnya adalah
kelayakan.
2. PEMBUATAN
SPESIFIKASI - SPESIFIKASI RANCANGAN
Aturan utama
dalam pembuatan spesifikasi - spesifikasi rancangan adalah bahwa para perancang
harus bekerja lembur dari keluaran ke masukan. Sejalan dengan tujuan-tujuan
system perancang harus merancang seluruh laporan manajemen dan dokumen-dokumen
keluaran pada langkah pertama dari proses.
3. PEMBUATAN
DAN PENYAMPAIAN SPESIFIKASI PERANCANGAN
SISTEM
Spesifikasi -
spesifikasi rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk proposal. Proposal
rancangan terinci harus mencakup masalah penting untuk mengimplementasikan
proyek perancangan secara actual. Untuk pemrosesan data, kebutuhan
rincian-rincian yang barkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak harus
disajikan.
Pertimbangan – pertimbangan Perancangan Umum
Adapun pertimbangan perancangan umum yaitu :
1. PERANCANGAN
KELUARAN (Output)
Perancangan output atau keluran merupakan
hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan
harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya. Tipe output
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Eksternal : tujuan output untuk
informasi diluar organisasi pemakai. Contoh : faktur, chek, tanda tertima
pembayaran, dll.
b.
Internal : tujuan output untuk
informasi dilingkungan organisasi pemakai. Contoh : laporan – laporan terinci,
laporan – laporan ringkasan, dll.
Pertimbangan pertama dan paling penting
dalam perancangan keluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efektifitas biaya
harus diterapkan untuk seluruh elemen dalam system, karena investasi dalam
system informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya—harus
dievaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan
hasil manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan system tertentu.
2. PERANCANGAN DATABASE
Penerapan database dalam sistem informasi
disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah
suatu sistem informasi yang mengintregrasikan kumpulan dari data yang saling
berhubugan satu dengan lainnya.
Ada beberapa prinsip penting yang di
terapkan dalam perancangan database yaitu bahwa database perusahaan harus di
padukan. Keterpaduan berarti menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur -
unsur data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam perusahaan . Pertimbangan
penting lainnya adalah standarisasi , yaitu seluruh unsur - unsur data
dimasukan dalam format standard dan membuat nama jika digunakan untuk digunakan
lebih dari satu tempat.
Tipe file dalam perancangan database yaitu
:
a.
File Master : Berisi
data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
b.
File Input / Transaksi : Berisi data masukan yang berupa data transaksi
dimana data-data
tersebut akan diolah oleh komputer
c.
File Laporan : Berisi informasi yang akan ditampilkan
d.
File Sejarah / Arsip : Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tetapi disimpan untuk
keperluan masa datang
e.
File Backup / Pelindung : Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
f.
File Kerja / Temporary File : Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara
g.
File Library : Berisi program-program aplikasi atau utility
program
3. PEMPROSESAN DATA
Salah satu pertimbangan penting dalam
pemrosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh system
pemprosesan data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana umum . Sering kali
perusahaan harus menetapkan tingkat kompabilitas tertentu antara ,computer yang
digunakan untuk akuntansi dan otomasi kantor atau system pemrosesan kata.
4.
Perancangan
Input
Tujuan dari perancangan input adalah
untuk mengefektifkan biaya pemasuk data, untuk mencapai keakuratan yang tinggi,
dan untuk menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.
Tipe input (masukan) dari perancang sistem dibagi menjadi 2 yaitu:
· Eksternal : pada tipe ini pemasukan data berasal dari
luar organisasi. Contoh : faktur pembelian, kwintansi – kwintansi dari luar
organisai, dll.
· Internal : pada tipe ini pemasukan data hasil
komunikasi pemakai dengan sistem. Contoh : faktur penjualan, order penjualan,
dll.
Yang perlu diperhatikan dalam perancangan
input (msukan) adalah :
· Tipe input
· Fleksibel format
· Kecepatan
· Akurat
· Metode verifikasi
· Mudah dikoreksi
· Keamanan
· Mudah digunakan
· Kompatibel dengan sistem lain
· Biaya yang ekonomis.
5. Perancangan Kontrol
Tujuan dari perancangan kontrol ini
agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam
mencegah kesalahan , kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman
sistem biasanya timnul karena :
a.
Kesalahan manusia (lalai, kurang
pelatihan).
b.
Perangkat lunal yang bersifat
merusak / menipu (salami technique, trojan horse, logic bomb, worm, dan virus).
c.
Penyadapan.
d.
Pengaksesan yang tidak sah.
e.
Perubahan / kehilangan database.
f.
Kegagalan landasan teknologi.
Tehknik
– tehknik Perancangan
1.
Bagan
Arus (Flow Chart)
Merupakan
alat yang digunakan untuk :
a.
dokumentasi sistem yang sudah ada.
b.
Mendesain sistem baru.
c.
Memberi petunjuk bagi programer yang akan membuat dan
memperbaharui program komputer.
Sistem flow chart
adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan atau arus data dan
operasi secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan
procedure-procedure yang terdapat didalam sistem.
Manfaat sistem flow chart ini adalah
mampu memvisualisasi arus data dan hubungan yang rumit secara jelas. Dalam
membuatnya sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau
bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Untuk lebih jelasnya symbol-simbol
dapat dilihat pada tabel berikut
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
2.
Bagan Arus Dokumen
Bagan yang
digunakan untuk menganalisa distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain)
diantara unit organisasi dalam suatu sistem (document oriented). Langkah-langkah
dalam penyusunan Dokumen Flowchart
a.
Mengidentifikasi departemen-departemen yang ikut ambil
bagian dalam suatu sistem.
b.
Mengidentifikasi dokumen sumber yang akan digunakan.
c.
Menggambarkan bagaimana dokumen-dokumen di buat,
diproses dan digunakan.
d.
Menambahkan
catatan yang akan memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau kegiatan.
3.
Bagan Arus Sistem
Bagan yang
menyediakan gambaran yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah proses dalam
suatu sistem (Process oriented). Sistem flowchart terdiri dari dari beberapa
tingkatan :
- High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
- High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
- Intermediate-level System Flowchart,
penggambarannya suatu proses yang lebih detail
- Low-level System Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
- Low-level System Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
4.
Data Flow Diagram (DFD)
Suatu bagan yang memberikan gambaran mengenai arus
data dalam suatu sistem atau organisasi. Digunakan terutama sebagai alat untuk
mengevaluasi sistem yang sudah ada dan perencanaan pembuatan sistem baru (lebih
bersifat penggambaran secara logis dari suatu sistem).
Elemen dalam suatu DFD :
Elemen dalam suatu DFD :
a.
Proses transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran.
b.
Arus data,
digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses
transformasi.
c.
Penyimpanan data, digambarkan berupa kotak persegi
panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d.
Data sumber dan data tujuan, digambarkan berupa kotak
empat persegi panjang.
5.
Bagan Arus
Program
Bagan yang
mengambarkan rangkaian atau urutan dari operasi logis yang dikerjakan komputer
dalam menjalankan suatu program. Setelah perancangan sistem dibuat (oleh system analys), maka kini
giliran programmer membuat programnya.
File data yang harus dibuat sesuai dengan data store yang tercipta di DFD.
Program
yang dibuat mengikuti langkah-langkah proses yang ada di DFD, selain itu
ditambah lagi dengan program umum untuk filing,
yaitu Input (memasukkan data, menyisipkan data,
dan menambah data), Proses (menghapus,
mengganti, mengolah, dsb.), Output (membuat laporan/
sesuai
DFD, menampilkan data, dsb.).
Selain
perancangan sistem di atas, programmer perlu memanfaatkan alat-alat bantu lain,
seperti kamus data (data dictionary) yang berfungsi untuk mendefinisikan setiap
elemen data, sehingga dapat mencegah data yang salah yang dimasukkan ke
komputer. Misalkan, program harus mengecek apakah isian tentang NPM sudah
benar, jangan sampai user mengetik misalkan NPM dengan awalan karakter ‘9’ karena NPM di Gunadarma maksimal karakter
‘5’, dan sebagainya.
Meskipun
tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa
panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan flowchart :
a)
Simbol dari proses harus selalu diletakkan diantara
simbol input dan simbol output.
b)
Pembuatan flowchart harus dimulai dari pojok kiri
atas.
c)
Selalu menggunakan simbol yang tepat tergantung dari
jenis flowchartnya.
d)
Hindari kekusutan dan kekacauan dengan menghindari
garis yang berpotongan, apabila harus ada, dapat digunakan simbol koneksi.
e)
Harus ada keterangan / deskripsi untuk memberikan
kejelasan.
6.
Bagan IPO dan
HIPO
Bagan IPO : Bagan
yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga
dapat digunakan untuk melihat / menganalisa
suatu sistem secara utuh.
Bagan HIPO :
Bagan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan rincian. (Tingkat
rincian tergantung dari kebutuhan pemakai).
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa perancang sistem dapat
diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-konponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem
Yang tujuannya adalah :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
3. Untuk mengawasi proses dari sistem
4.Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar