Mukaddima
Aqidah
Mukaddima
artinya pendahulu. Aqidah secara bahasa adalah ikatan (maksudnya manusia merasa
terikat dengan Allah swt.), keyakinan, kepercayaan, dan keimanan. Sedangkan
Akhlak menurut bahasa adalah perilaku, tingkah laku, etika dan amal jahiriyah.
Hubungan antara aqidah dengan akhlak yaitu “ Jika aqidah kita lurus, maka etika
kita akan terjaga”.
Nabi
bersabda, menurut Aisyah “ Islam itu lahiriyah (nyata), islam itu di dalam
hati”.
Iman
Kepada Kitab Suci
Beriman kepada Al-Qur’an yaitu mempercayai
kebenarannya dengan kewajiban mempelajarinya, mengamalkannya dan
mendakwahkannya. Sedangkan beriman kepada kitab sebalumnya yaitu mempercayai
kebenarannya, tanpa kewajiban mempelajari dan mengamalkannya. Contoh: * Kitab
Taurat (Nabi Musa as)
* Kitab
Injil (Nabi Isa as)
*
Kitab Zabur (Nabi Daud as)
v Perbedaan Al-Qur’an dengan Kitab
Sebelumnya
Kitab
Sebelumnya
|
Al-Qur’an
|
· Tidak terjamin keasliannya
· Bercampur dengan ucapan manusia
· Tidak dapat ditelusuri kebenaran sumbernya
sampai pada Nabi dan Rasul yang menerimanya
· Isinya kontradiktif antara satu bagian
dengan bagian lainnya.
|
· Terjamin keasliannya
· Tidak tercampur
· Dapat ditelusuri kebenaran sumbernya sampai
pada Nabi Muhammad saw. Yang menerimanya dari Allah SWT.
· Isinya serasi, tidak ada kontrakdisi di
dalamnya.
|
v Pengertian Al-Qur’an
Secara
etimologi Al-Qur’an berasal dari kata qara yang berarti bacaan/ yang dibaca.
Sedangkan secara terminology/ istilah ialah wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Melalui Malaikat Jibril AS, dimulai dengan surat Al-Fatihah, dan
diakhiri dengan An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir, dan dinilai beribadah
dalam membacanya. Al-Qur’an berisi 30Juz, 114 Surat, dan 6236 Ayat.
v Aspek Kemujizatan Al-Qur’an
· Segi
gaya bahasa : Mengagumkan dan tidak dapat ditiru oleh siapapun
· Segi kandungan : Sejarah dan ramalan hidup manusia yang
mengagumkan
· Segi
kitab suci : Bebas dari kesalahan
· Sumber ilmu pengetahuan
· Sebagai
pedoman dalam seluruh aspek kehidupan manusia
· Penerimanya Nabi Muhammad seorang yang ummiy
Iman
Kepada Malaikat
Malaikat
adalah makhluk ghaib / halus yang diciptakan Allah dari cahaya yand dapat
berbentuk dalam aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikitpun
tidak pernah membangkang.
v Inti keimanan kepada Malaikat
· Wujud malaikat: Mereka mempunyai eksistensi
bukan ilusi
· Malaikat hamba yang taat diberi tugas-tugas
oleh Allah SWT.
v Ciri, Sifat, dan Kemampuan Malaikat
· Bersayap
· Mampu berbentuk seperti manusia
· Tidak berjenis kelamin
· Tidak melakukan dosa
· Tidak makan dan minum
· Tidak jemu dan letih beribadah
· Sangat berhati-hati, karena takut kepada
Allah.
Iman Kepada Nabi dan Rasul
Nabi
secara harfiah adalah pembawa berita, sedangkan rasul adalah utusan. Perbedaan
Nabi dan Rasul yaitu Nabi menerima wahyu tetapi tidak berkewajiban
menyampaikannya, sedangkan Rasul menerima wahyu dan berkewajiban
menyampaikannya. Persamaannya yaitu sama-sama anugerah dari Allah dan teladan
kita.
Jumlah Nabi dan Rasul yang kita
ketahui ada 25, dari 25 Nabi dan rasul ada yang diutus ke-:
· Arab ada 6 yaitu : Adam, Hud,
Shaleh, Ismail, Syueb, dan Muhammad
· Irak ada 4 yaitu :
Idris, Nuh, Ibrahim, dan Yunus
· Palestina ada 12 yaitu : Ishak, Luth, Yakub, Ayub, Zulkilfli, Yahya, Daud,
Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Isa, dan Dzakaria
· Mesir ada 3 yaitu : Yusuf, Musa, dan Harun.
Yang termasuk ulul azmi yaitu: * Nuh * Isa, dan
* Ibrahim *
Muhammad
* Musa
v Karekteristik beriman kepada Muhammad
· Manusia biasa
· Tidak punya karekteristik ketuhanan
· Karekteristis kemanusiaan
v Bukti kebenaran Muhammad
· Al-Qur’an
· Beliau tidak baca dan menulis (ummiy)
· Terdapat dalam Taurat dan Injil
· Isa memberitakan kedatangannya
· Ahlul kitab mengenalnya.
v Konsekwensi beriman kepada Muhammad
· Mecintai
· Mengikuti, dan
· Meneladaninya.
Iman
kepada Qadha dan Qadar
v Ada dua sepakat tentang laylatul qadar,
diantaranya:
· Malam laylatul qadar terjadi setiap tahun
· Tidak ada yang tahu kapan terjadinya laylatul
qadar.
v Diantara arti laylatul qadar ada 3,
yaitu:
“ Ibn al-Jauzy, Zad
al-Masir fi Ibn al-Tafsir”
· Malam kemuliaan ( karena malam itu turunnya
Al-Qur’an )
· Malam keputusan ( karena pada malam itu ada
keputusan Allah )
· Malam kesempitan ( karena pada malam itu
turunnya malaikat ).
Iman
kepada Qadar adalah beriman kepada adanya pilihan – pilihan yang Allah putuskan
pada malam laylatul Qadar. Qadar belum terjadi, selama manusia belum memilih
salah satu pilihan tersebut. Bentuk keputusan Allah pada malam laylatul Qadar
adalah pilihan – pilihan baik dan buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar